Rabu, 19 Agustus 2015

Mendikbud Luncurkan Gerakan Literasi Sekolah

Wed, 08/19/2015 - 15:41
Jakarta, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan meluncurkan Gerakan Literasi Sekolah “Bahasa Penumbuh Budi Pekerti”.  Peluncuran Gerakan Literasi Sekolah itu dilakukan secara simbolis dengan menyerahkan buku paket bacaan untuk 20 sekolah di DKI Jakarta sebagai bahan awal kegiatan literasi.
 
Gerakan Literasi Sekolah dikembangkan berdasarkan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Mendikbud mengatakan, Permendikbud tersebut adalah sebuah upaya untuk menumbuhkan budi pekerti anak.
 
"Kata yang dipakai adalah ‘penumbuh’ karena kita hanya menumbuhkan, bukan menanamkan budi pekerti," katanya di sebuah hotel di Jakarta, Selasa malam (18/8/2015). Menumbuhkan budi pekerti, lanjutnya, berbeda maknanya dengan menanamkan budi pekerti.
 
"Langsung terbayang yang dilakukan adalah memberikan ruang bagi tumbuhnya budi pekerti dari dalam diri si anak. Kalau memanamkan berarti kita memasukkan dari luar diri si anak. Karena pada dasarnya anak-anak itu sudah memiliki modal dasar budi pekerti,” ujarnya.
 
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Mahsun,  mengatakan Gerakan Literasi Sekolah ini bertujuan membiasakan dan memotivasi siswa untuk mau membaca dan menulis guna menumbuhkan budi pekerti. Dalam jangka panjang, diharapkan dapat menghasilkan anak-anak yang memiliki kemampuan literasi tinggi.
 
Karena itulah, buku-buku yang dibagikan untuk sekolah dalam Gerakan Literasi Sekolah ini adalah buku-buku yang dapat menumbuhkan budi pekerti. Buku yang dijadikan acuan sebagai bahan literasi di sekolah di antaranya buku cerita atau dongeng lokal, buku-buku yang menginspirasi seperti biografi tokoh lokal dan biografi anak bangsa yang berprestasi, buku-buku sejarah yang membentuk semangat kebangsaan atau cinta tanah air.
 
"Kegiatan literasi ini tidak hanya membaca, tetapi juga dilengkapi dengan kegiatan menulis yang harus dilandasi dengan keterampilan atau kiat untuk mengubah, meringkas, memodifikasi, menceritakan kembali, dan seterusnya," tutur Mahsun. Ia mengatakan, selain di Jakarta, akan dilakukan rintisan atau percontohan Literasi Sekolah di daerah, yakni Sumatera Utara, Riau, NTB dan NTT.
 
Peluncuran Gerakan Literasi Sekolah dilaksanakan di sela-sela agenda Semiloka Kebahasaan Lembaga Adat yang digelar dalam rangka Peringatan 70 Tahun Hari Jadi Bahasa Negara. Lebih dari 200 orang hadir dalam acara ini, yang terdiri dari perwakilan lembaga adat dari berbagai daerah di Indonesia, peneliti/akademisi dari lingkungan Badan Bahasa dan perguruan tinggi, guru, dan anggota masyarakat umum serta undangan khusus Diaspora Indonesia dari berbagai negara. (Desliana Maulipaksi/Sumber: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud)
 
Sumber : http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/4514

Rabu, 01 Oktober 2014

Selamat siang selamat berjumpa lagi di Pelajaran TIK
Bagaimana kabar kalian? mudah-mudah sehat semuanya. Hari ini saya akan mencoba mengevaluasi kalian dengan cara memberi soal, mudah-mudah semua pertanyaan bisa diselesaikan dengan benar. untuk melihat soalnya klik link di bawah ini. ada 2 soal berbeda ada soal A dan B kalian tinggal pilih mana yang akan kalian kerjakan
" SOAL "A" " 
 " SOAL "B" "

Kamis, 01 Mei 2014

PSB


Tidak Menghapus Mata Pelajaran

Ada kekhawatiran pada masyarakat jika Kurikulum 2013 diterapkan akan ada penghapusan beberapa mata pelajaran. Kekhawatiran ini dijawab Mendikbud Mohammad Nuh, bahwa tidak ada penghapusan mata pelajaran, yang ada hanya pengintegrasian mata pelajaran.
Mata pelajaran IPA dan IPS di sekolah dasar (SD) diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran. Pengintegrasian ini dilakukan karena penting, serta menyesuaikan zaman yang terus mengalami perkembangan pesat.
Hadirnya kurikulum baru bukan berarti kurikulum lama tidak bagus. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Pergeseran paradigma belajar abad 21 dan kerangka kompetensi abad 21 menjadi pijakan di dalam pengembangan kurikulum 2013.
iklan3-gbr1
iklan3-gbr2
Gambar 1 dan gambar 2 menunjukkan kerangka komptensi abad 21 yang menjadi dasar di dalam pengembangan kurikulum 2013.
iklan3-gbr3
iklan3-gbr4
iklan3-gbr5
Ada empat standar dalam kurikulum yang mengalami perubahan, meliputi standar kompetensi lulusan, proses, isi, dan standar penilaian. Terhadap perubahan itulah maka rumusan standar kelulusan (SKL) pun berubah. Gambar 3 menunjukkan ruang lingkup SKL. Sedang gambar 4 dan gambar 5 berturut-turut tentang SKL Rinci dan SKL Ringkas.

ITS Pamerkan Mobil Listrik Nasional

ITS Pamerkan Mobil Listrik Nasional

Selasa, 29/04/2014 - 15:57
Jakarta, Kemdikbud --- Pameran mobil listrik nasional (Molina) di Mall F(X) Sudirman, Jakarta, menghadirkan empat mobil nasional hasil karya mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Dari empat mobil tersebut, dua di antaranya adalah mobil listrik.
Dua mobil listrik tersebut masing-masing berwarna merah dan putih. Satu mobil menggunakan transmisi, sedangkan satunya lagi tanpa transmisi.
Mobil ketiga merupakan mobil kekuatan surya dan sudah pernah tampil di kejuaraan di Darwin, Adelaide, Australia. Mampu menempuh 780 kilometer/jam. Tahun depan mobil kekuatan surya ini akan diikutkan kembali pada kejuaraan yang sama.
Mobil keempat yaitu mobil yang desainnya menyerupai mobil batman, atau biasa disebut oleh mahasiswa ITS yaitu Lowo Ireng. Mobil ini merupakan mobil dengan motor bensin, dengan manajemen energi yang dibuat sendiri oleh laboratorium ITS.
Semua mobil yang dipamerkan akan dibawa perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya. Pelepasannya akan berlangsung bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2014 pada 2 Mei 2014, dengan rute Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.  (Seno Hartono)

© 2014 MA-YPMI WANAYASA. WP Wildweblab converted by Bloggertheme9Published..Blogger Templates